Sabtu, 21 Juli 2007

Hernia

KONSEP DASAR

DEFINISI

Hernia adalah : tonjolan keluarnya organ atau jaringan melalui dincling rongga dimana organ tersebut seharusnya berada yang didalam keadaan normal tertutup.

Macam hernia :

  • Menurut lokalisasi / topografinya : hernia inguinalis, hernia umbilikalis, hernia femoralis.
  • Menurut isinya : hernia usus halus, hernia omentum.
  • Menurut terlihat atau tidaknya, bila terlihat disebut hernia externs, mis : hernia inguinalis, hernia scrotalis clan sebagainya, sedangkan bila ticlak terlihat dari luar disebut hernia interns, contohnya hernia diafragmatica, hernia foramen winslowi, hernia obturaforia.
  • Menurut kausanya : hernia kongenital, hernia traumatica, hernia insisional.
  • Menurut keadaan :
Hernia reponibilis : bila isi hernia dapat climasukkan kembali.
Hernia ireponibilis bila tidak dapat dimasukkan kembali.
Hernia inkarserata bila tidak dimasukkan kembali dan ada gangguan jalannya isi usus.
Hernia strangulate : bila ada gangguan sirkulasi ciarah.
  • Menurut Hama penemunya, seperti
Hernia petit, yaitu hernia didaerah lumbo sacral.
Hernia Spigelli, yaitu hernia yang terjadi pads linen semi sirkularis diatas penyilangan vasa epigastrika inferior pads muskulus rektus abdominatis bagian lateral.
Hernia richter, yaitu hernia dimana hanya sebagian dinding usus yang terjepit.
  • Beberapa hernia lainnya :
Hernia pantolan adalah hernia inguinalis & hernia femoralis yang terjadi pads satu sisi &
dibatasi oleh vasa epigastrika inferior.

Hernia scrotalis adalah hernia inguinalis yang isinya masuk ke scrotum secara lengkap.
Hernia littre adalah hernia yang isinya adalah divertikulum meckeli.

PATOFISIOLOGI

Kanalis inguinalis dalam kanal yang normal pads fetus. Pada bulan ke 8 dari kehamilan, terjadinya desensus vestikulorum melalui kanal tersebut.

Penurunan testis itu akan menarik peritoneum ke daerah scrotum sehingga terjadi tonjolan peritoneum yang disebut dengan prosesus vaginalis peritonea.

Bila bayi lahir umumnya prosesus ini telah mengalami obliterasi, sehingga isi rongga perut tidak dapat melalui kanalis tersebut.

Tetapi dalam beberapa hal sering belum menutup, karena testis yang kiri turun terlebih dahulu dari yang kanan, maka kanalis inguinalis yang kanan lebih sering terbuka.

Dalam keadaan normal, kanal yang terbuka ini akan menutup pads usia 2 bulan. Bila prosesus terbuka sebagian, maka akan timbul hidrokel.

Bila kanalis terbuka terns, karena prosesus tidak berobliterasi maka akan timbul Hernia Inguinalis Lateral Kongenital.

Pada orang tua, kanalis tersebut telah menutup.

Namun karena daerah itu merupakan locus minoris resistensiae, maka pads keadaan yang menyebabkan tekanan, Intra -abdominal meninggi seperti batuk-batuk kronik, bersin yang kuat dan mengangkat barang-barang yang beret dan mengejan. Kanal yang sudah tertutup dapat terbuka kembali dan timbul Hernia Inguinalis Lateralis akvista karena terdorongnya suatu alai tubuh dan keluar melalui defek tersebut. Akhirnya menekan dinding rongga yang telah melemas oleh trauma, kehamilan, obesitas & kelainan kongenital dan dapat terjadi pads semua

Hernia Indirek merupakan tipe yang banyak dari biasanya paling banyak terjadi pada laki-laki. Sedangkan Hernia Direc lebih banyak terjadi pada orang tua. Hernia Umbilical dewasa kebanyakan pada wanita hamil dan kegemukan. Insisi Hernia banyak terjadi pada semua orang yang mengalami pembedahan.

PENGKAJIAN

Data Subyektif

Sebelum Operasi

Adanya benjolan diselangkangan/kemaluan.

Nyeri di daerah benjolan.

Mual, muntah, kembung.

Konstipasi.

Tidak nafsu makan.

Bayi menangis terns.

Pada saat bayi menangis/mengejan dan batuk­batuk kuat timbul benjolan.

Sesudah Operasi

Nyeri di daerah operasi.

Lemas.

Pusing.

Mual, kembung.

Data Obyektif

Sebelum Operasi

Nyeri bila benjolan tersentuh.

Pucat, gelisah.

Spasme otot.

Demam.

Dehidrasi.

Terdengar bising usus pada benjolan.

Sesudah Operasi

Terdapat luka pada selangkangan.

Puasa.

Selaput mukosa mulut keying.

Anak / bayi rewel.

Data Laboratorium

Darah

Leukosit > 10.000 - 18.000 /mm3.

Serum elektrolit meningkat.

Data Pemeriksaan Diagnostik - X.ray

Potensial Komplikasi

Terjadi perlekatan antara isi hernia dengan Binding kantong hernia sehingga isi hernia tidak dapat dimasukkan kembali.

Terjadi penekanan terhadap cincin hernia, akibat semakin banyaknya usus yang masuk, cincin hernia menjadi sempit & menimbulkan gangguan penyaluran isi usus.

Timbul edema bila terjadi obstruksi usus yang kemudian menekan pembuluh darah dan kemudian timbul nekrosis.

Bila terjadi penyumbatan dan perdarahan akan timbul perut kembung, muntah dan obstipasi.

Bila inkarserata dibiarkan, maka lama kelamaan akan timbul edema sehingga terjadi penekanan pembuluh darah & terjadi nekrosis. Juga dapat terjadi bukan karena terjepit, melainkan ususnya terputar.

Bila isi perut terjepit dapat terjadi ; shock, demam, acidosis metabolik, abses.

PENATALAKSANAAN MEDIK

Operasi.

Pemberian obat-obatan.

Antibiotik.

Analgetik.

DIAGNOSA KEPERAWATAN, HASIL YANG DIHARAPKAN DAN RENCANA TINDAKAN

Sebelum Operasi

Diagnosa Keperawatan 1.

Nyeri berhubungan dengan adanya benjolan pads selangkangan.

Hasil yang diharapkan :

Nyeri berkurang sampai hilang secara bertahap.

Pasien dapat beradaptasi dengan nyerinya, Rencana tindakan :

Observasi tanda-tanda vital

Observasi keluhan nyeri, lokasi, jenis dan intensitas nyeri

Jelaskan penyebab rasa sakit, cars menguranginya.

Beri posisi senyaman mungkin bunt pasien.

Ajarkan tehnik-tehnik relaksasi = tarik nafas dalam.

Bed obat-obat analgetik sesuai pesanan dokter.

Ciptakan lingkungan yang tenang.

Diagnosa Keperawatan 2.

Kecemasan anak berhubungan dengan akan dilakukan tindakan pembedahan.

Hasil yang diharapkan :

Anak kooperatif dalam asuhan keperawatan.

Ekspresi wajah tenang.

Rencana tindakan :

Kaji tingkat kecemasan pasien.

Jelaskan prosedur persiapan operasi seperti pengambilan darah, waktu puasa, jam operasi.

Dengarkan keluhan anak.

Beri kesempatan anak untuk bertanya.

Jelaskan pads pasien tentang apa yang akan dilakukan di kamar operasi denga terlebih dahulu dilakukan pembiusan.

Jelaskan tentang keadaan pasien setelah dioperasi.

Diagnosa Keperawatan 3.

Kecemasan orang tua berhubungan dengan akan dilakukan tindakan pembedahan.

Hasil yang diharapkan :

Orang tua kooperatif dalam pendampingan perawatan.

Rencana tindakan

Kaji tingkat kecemasan orang tua.

Jelaskan prosedur persiapan operasi seperti pengambilan darah, waktu puasa, jam operasi.

Dengarkan keluhan orang tua.

Beri kesempatan orang tua untuk bertanya.

Jelaskan pads orang tua tentang apa yang akan dilakukan dikamar operasi dengan terlebih dahulu dilakukan pembiusan.

Jelaskan tentang keadaan pasien setelah dioperasi.

Diagnosa Keperawatan 4.

Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan mual, muntuh.

Hasil yang diharapkan

Turgor kulit elastis.

Rencana tindakan

Observasi tanda-tanda vital tiap 4 jam.

Puasakan makan & minum.

Timbang berat baclan anak tiap hari.

Kalau perlu pasang infus clan NGT sesuai program dokter.

Hindarkan makan clan minum yang merangsang mual atau muntah.

Observasi jumlah clan isi muntah.

Catat clan informasikan ke dokter tentang muntahnya.

Monitor clan catat cairan masuk clan keluar.

Sesudah Operasi

Diagnosa Keperawatan 1.

Nyeri berhubungan dengan luka operasi.

Hasil yang, diharapkan :

Nyeri berkurang, secara bertahap.

Rencana tindakan :

Kaji intensitas nyeri pasien.

Observasi tanda-tanda vital clan keluhan pasien.

Letakkan anak pads tempat tidur dengan teknik yang tepat sesuai dengan pembedahan yang dilakukan.

Berikan posisi tidur yang menyenangkan clan

aman.

Anjurkan untuk sesegera mungkin anak beraktivitas secara bertahap.

Berikan therapi analgetik sesuai program medis.

Lakukan tindakan keperawatan anak dengan hati-hati.

Ajarkan tehnik relaksasi.

Diagnosa Keperawatan 2.

Resiko Tinggi Kekurangan Volume Cairan berhubungan dengan muntah setelah pembedahan.

Hasil yang diharapkan

Turgor kulit elastis, tidak kering.

Mual clan muntah ticlak ada.

Rencana tindakan :

Observasi tanda-tanda vital tiap 4 jam.

Monitor pemberian infus.

Beri minum & makan secara bertahaP.

Monitor tanda-tanda dehidrasi.

Monitor clan catat cairan masuk clan keluar.

Timbang berat badan tiap hari.

Catat dan informasikan ke dokter tentang muntahnya.

Diagnosa Keperawatan 3.

Kerusakan Integritas kulit berhubungan dengan luka operasi.

Hasil yang diharapkan

Luka operasi bersih, kering, tidak ada bengkak. tidak ada perdarahan.

Rencana tindakan :

Observasi keadaan luka operasi dari tanda­tanda peradangan : demam, merah, bengkak clan keluar cairan.

Rawat luka dengan teknik steril.

Jaga kebersihan sekitar luka operasi.

Beri makanan yang bergizi clan dukung pasien untuk makan.

Libatkan keluarga untuk menjaga kebersihan luka operasi clan lingkungannya.

Kalau perlu ajarkan keluarga dalam perawatan luka operasi.

Diagnosa Keperawatan 4.

Resiko Tinggi hypertermi berhubungan dengan infeksi pads luka operasi.

Hasil yang diharapkan :

Luka operasi bersih, kering, ticlak bengkak. ticlak ada perdarahan.

Suhu dalam batas normal (36-37°C)

Rencana tindakan :

Observasi tanda-tanda vital tiap 4 jam.

Beri terapi antibiotik sesuai program medik.

Beri kompres hangat.

Monitor pemberian infus.

Rawat luka operasi dengan tehnik steril.

Jaga kebersihan luka operasi.

Monitor clan catat cairan masuk clan keluar.

Diagnosa Keperawatan 5.

Kurang pengetahuan tentang perawatan luka operasi berhubungan dengan kurang informasi.

Hasil yang diharapkan :

Orang tua mengerti tentang perawatan luka operasi.

Orang tua clapat memelihara kebersihan luka operasi clan perawatannya.

Rencana tindakan :

Ajarkan kepada orang tua cara merawat luka operasi & menjaga kebersihannya.

Diskusikan tentang keinginan keluarga yang ingin diketahuinya.

Beri kesempatan keluarga untuk bertanya.

Jelaskan tentang perawatan dirumah, balutan jangan basah & kotor.

Anjurkan untuk meneruskan pengobatan/ minum obat secara teratur di rumah, dan kontrol kembali ke dokter.

IMPLIKASI KEPERAWATAN

Pemeriksaan Laboratorium

Lekositosis

Diagnosis Keperawatan :

Potensial infeksi sekunder berhubungan dengan proses penyakit infeksi.

Implikasi Keperawatan

Periksa tanda vital, tanda-tanda & gejala­gejala infeksi clan peradangan.

Informasikan ke dokter bila terjadi perubahan kondisi pasien (suhu, nadi, pernafasan).

Obat-obatan

Anti infeksi (Antibiotik)

Pemakaian Umum

Pengobatan dan pencegahan infeksi oleh bakteri. Cara keria

Anti infeksi membunuh atau menghambat pertumbuhan bakteri (Bacteriostatik).

Bakteri Patogen yang rentan, tidak menghambat aktivitas virus atau jamur.

Anti infeksi terbagi dalam kategori-kategori, tergantung pads susunan kimia yang sama clan spektrum anti mikrobial.

Kontra Indikasi

Individu yang telah diketahui sangat sensitif terhadap golongan penisilin atau cephalosporin. Sebagai perhatian, perlu dilakukan modifikasi dosis pasien yang menderita insufisiensi ginjal & hepar.

Penggunaan "broad spectrum" anti infeksi dalam waktu lama dapat menyebabkan jamur menjadi genes atau bakteri resisters.

Implikasi Keperawatan

Pengkajian

Kaji tanda & gejala infeksi sebelum den selama terapi.

Menentukan hipersensitivitas pads pasien yang mendapat golongan penicillin atau cephalosporin.

Observasi tanda & gejala alergi terhadap antibiotik.

Informasikan pads dokter bile timbul reaksi alergi.

Kemungkinan Diagnose Keperawatan

Kurang pengetahuan tentang obat­obatan.

Ketidak patuhan dalam menjalani pengobatan.

Implementasi

Hampir semua antibiotik harus diberikan dalam Interval waktu yang sama dalam 24 jam, untuk mempertahankan kadar dosis teraupetik obat tersebut dalam serum.

Penyuluhan pasien / keluarga :

Ingatkan pasien agar meneruskan minum obat dalam interval waktu yang sama dalam 24 jam, sampai dosis obat tersebut habis, walaupun sudah merasa sembuh.

Menganjurkan pasien untuk melaporkan tanda-tanda infeksi sekunder (rasa tebal pads lidah, gatal pads alat kelamin atau faeses berbau khas) pads dokter.

Evaluasi

Dapat dievaluasi dengan hilangnya tanda & gejala infeksi.

Analgetik (non narkotik / Non Steroid)

Pemakaian Umum :

Obat kelompok ini digunakan untuk mengontrol nyeri ringan / sedang demam & berbagai kondisi peradangan seperti : Rhematoid, Arthiritis atau Osteoarthritis. Acetaminophen mempunyai kekuatan analgetik & antipiretik tetapi tidak efektif sebagai anti peradangan.

Cara keia

Kelompok besar dari non narkotik analgetik adalah anti peradangan dengan non steroid. Mekanisme dari analgetik adalah untuk menghalangi sintesa prostaglandin di susunan saraf pusat & vasodilatasi.

Kontra Indikasi :

Peka terhadap aspirin.

Golongan acetaminophen kurang aman bila dipakai oleh ibu-ibu hamil atau menyusui.

Pencegahan:

Penggunaan obat ini harus hati-hati pads pasien dengan riwayat peradangan gastrointestinal. Penyakit hati / ginjal / jantung yang berat & gangguan mass perdarahan juga pads wanita hamil.

Interaksi :

Golongan obat ini memperpanjang waktu perdarahan clan potensial mempengaruhi anti koagulan & trombolitik. Penggunaan obat yang lama clan kombinasi penukaran aspirin dapat menyebabkan meningkatnya efek sampingan pads saluran cerna & menurunkan efektivitas.

Implikasi Keperawatan :

Pengkajian :

Pasien dengan asma, alergi aspirin & poiip hidung beresiko menjadi peka terhadap reaksi obat tersebut.

Kaji rinitis, asma & urtikaria.

Kaji nyeri / sakit : lokasi intensitas sebelum & 1 jam setelah pemberian analgetik.

Kemungkinan Diagnosa Keperawatan :

Perubahan rasa nyaman : nyeri.

Gangguan mobilisasi fisik b.d. rasa nyeri.

Kurang pengetahuan b.d program. pengobatan.

Implementasi :

Jangan diberikan bersamaan dengan analgetik narkotika karena dapat menimbulkan efek ketagihan, bila diberikan juga, hanya dosis rendah.

Agar dapat memberikan efek analgetik yang cepat, berikan obat tersebut 30 menit sebelum makan atau 2 jam sesudah makan.

Untuk mengurangi iritasi lambung dapat diminum dengan susu, makanan atau antasida (reaksi ini lambat tetapi tidak mengurangi luasnya absorbsi).

Penyuluhan Pasien & keluarga :

Ingatkan pasien & keluarga agar minum obat secara teratur sesuai instruksi, bila lupa segera diminum. Tetapi bila waktunya berdekatan dengan waktu pemberian yang kedua, jangan diminum (hindari dosis ganda).

Obat analgetik dapat menyebabkan rasa kantuk atau pusing. Beritahu pasien untuk tidak melakukan aktivitas yang memerlukan konsentrasi/kewaspadaan sampai efek obat hilang.

Beritahu dokter bila merasa gatal, kemerahan, demam, kedinginan, pengli­hatan terganggu, tinitus, edema, tinja hitam, diare, atau sakit kepala.

Evaluasi

Rasa nyeri berkurang.

PENYULUHAN

Hasil yang ingin dicapai

Pasien clan keluarga dapat menjelaskan & mendemonstrasikan :

Kondisi & prosedur - Obat-obatan & terapi. - Aktivitas / perawatan diri.

Diet.

Tindak lanjut yang diperlukan.

Metode

Ceramah.

Diskusi.

Materi

Kondisi & prosedur

Pasien & keluarga diberi informasi mengenai kondisi saat ini, keluhan-keluhan yang dialami, seperti sakit pads daerah operasi, nyeri, sakit bila bergerak, perasaan mual, kadang muntah.

Informasikan tentang tindakan pengobatan & perawatan yang akan diberikan untuk mengatasi keluhan pasien setelah operasi.

Jelaskan pads pasien clan keluarga

Bila pasien mengalami sakit/nyeri pads daerah operasi, gunakan obat anti sakit yang tersedia.

Perasaan sakit pads daerah sekitar operasi adalah hal yang normal setelah operasi clan akan berkurang atau hilang setelah 2 - 3 hari. Informasikan pads dokter yang merawat bila terjadi peningkatan suhu tubuh beberapa hari setelah operasi.

Bila terjadi perdarahan segera bawa ke dokter yang merawat.

Usahakan tidak batuk keras untuk mencegah terjadinya perdarahan. Bila perlu minta obat batuk pads dokter yang merawat.

Obat-obatan dan terapi

Penyuluhan yang dibutuhkan adalah mengenai Hama obat, manfaat dosis, waktu, cara pemberian, efek samping, Berta keluhan ­keluhan yang harus dilaporkan.

Aktivitas / perawatan diri

Sesudah pengaruh narkose hilang, pasien dianjurkan mobilisasi secara bertahap, perawatan diri yang perlu diperhatikan adalah memelihara kebersihan luka operasi, jangan basah, kotor dan memperhatikan tanda-tanda infeksi pads daerah operasi. Batasi aktivitas / latihan yang berat.

Diet

Bila sudah sadar betul, pasien diperbolehkan makan & minum.

Tidak ada pantangan.

Tindak lanjut yang diperlukan

Sesuai dengan program medik pengontrolan untuk mengevaluasi penyembuhan luka dan melakukan konsultasi pads dokter yang merawat.

3 komentar:

  1. masukan yang sangat berguna sekali. Kalau boleh tahu kalau di Jakarta Rumah Sakit mana saja yang menyelenggarakan Operasi Untuk hernia bagi orang dewasa. Dan kalau boleh tahu berapa range biayanya?!?!

    Terima kasih atas masukannya.

    STV

    BalasHapus
  2. Terima kasih atas artikel suster nada tentang hernianya karena kebetulan saya sedang mencari diinternet mengenai penyakit tersebut. Saya juga mempunyai profesi yg sama dgn anda tapi saya masih dalam tahap penyusunan tugas akhir (SKRIPSI),doakan saya ya :p
    Sukses selalu buat susternada.blogspot.com

    From: hery (hery86.multiply.com)

    BalasHapus
  3. Bayangkan saja dari gejalanya tentu anda bagi penderita penyakit hernia ingin sembuh, yu kita bahas tentang pengobatan penyakit hernia dengan Ace Maxs yang mampu mencegah dan mengobati dengan cepat, aman, dan tidak mengandung efek samping.
    .

    http://obatpenyakithernia.org/

    BalasHapus

Catatan harian ini berisi hal-hal yang aku ketahui dan yang terjadi dalam hidupku, ada komentar atau kritik dan saran?