Psikotest atau test² psikologi itu didesain khusus untuk mengukur kemampuan dasar yang dimiliki setiap orang. Namanya kemampuan dasar, so kemampuan ini bukan kemampuan yang diperoleh dari hasil belajar atau latihan. Jadi sebetulnya kalau mau ikutan psikotest, tidak usah harus belajar siang malam, karena apa yang diukur adalah hal-hal yang cenderung menetap pada diri seseorang, bukan seperti kalau kita ujian fisika, test sejarah atau test matematika gitu lho.
Fisik, jangan kurang tidur, jangan begadang atau jangan sakit pas ikutan psikotest. Kalau memang dalam keadaan sakit, coba kita bicara dengan penyelenggara test bisa gak reschedule. Bukan apa², waktu kita mengerjakan test itu
Persiapan mental. Tidak dipungkiri yang namanya hati pasti deg-degan pas tahu bakalan ikutan psikotest. Deg-degan boleh, tapi jangan sampe hal ini terlalu berpengaruh/menguasai diri kita. Jangan sampe kita jadi kepikiran siang malam sehingga kurang istirahat. Yakinkan saja bahwa kita akan bekerja semampu kita, bekerja seoptimal kita, yakin dan percaya akan kemampuan diri kita, maka kita akan lebih tenang dan siap dalam mengerjakan semua tugas yang diberikan.
Setiap tugas yang diberikan selalu disertai dengan instruksi dan juga kesempatan untuk bertanya sebelum bekerja. Dengarkan baik² instruksinya, silakan tanya kalau tidak jelas. Boleh tanya sejelas²nya daripada nanti salah mengerjakan tugasnya.
Tunjukkan sikap yang positif dan kooperatif ketika mengerjakan test, jangan ketawa² dengan teman sebelah, ngetawain soal yang terlihat 'aneh'. Jangan banyak komentar² tidak penting ketika bekerja, serius bekerja tapi bukan menjadi tegang, santai tetap perlu. Kejujuran juga penting dalam hal ini. Mulai bekerja pada waktu yang disediakan dan stop bekerja jika memang waktunya habis, tidak usah curi² waktu ngebut ngerjain lagi. Atau main isi semua sisa soal. Pas diskoring itu semua bakalan ketahuan ngawurnya. O, ya jangan sampe nyontek. Biar pengawas gak tahu, tapi
Psikotest yang lengkap akan disertai dengan interview. Pada waktu interview tunjukkan bahwa kita itu memang orang yang layak untuk menjabat jabatan yang lowong tersebut. Bicara apa adanya, jangan ditambah²in atau dikurang²in. Yakin akan kemampuan yang kita miliki, tunjukkan bahwa kita pun menghargai kemampuan kita sendiri. Kalau kita aja gak yakin sama kemampuan kita, apalagi orang lain. Kalau ditanyain pekerjaan apa yang kita sukai, jangan bilang kita mau kerja apa aja di perusahaan ya. Aku paling sebel kalau interview orang yang jawab kayak gitu. Kesannya orang tersebut tidak tahu apa yang menjadi will-nya, wish-nya, gak punya motivasi gitu. orang maju karena dirinya sendiri, bukan karena orang lain. Tunjukin semangat, jangan sedikit² cemas atau melempem sebelum bekerja.
Terus mengenai kursus² psikotest, sebaiknya hindari ikutan kursus² seperti itu. Bukan apa², kursus² itu
Jangan lupa berdoa kalau mau ikutan test. Percaya Tuhan juga akan memberikan yang terbaik bagi kita. Kalau kita gagal psikotest di suatu perusahaan, bukan berarti kita 'bodoh' atau 'tidak mampu', mungkin memang kita tidak cocok dengan kualifikasi yang dibutuhkan perusahaan. Setiap perusahaan punya kriteria dan kualifikasi masing². Inget juga tempat kerja ibarat jodoh juga ya. Kalau gak berjodoh ya kita mungkin gak bisa kerja di
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan harian ini berisi hal-hal yang aku ketahui dan yang terjadi dalam hidupku, ada komentar atau kritik dan saran?