Sabtu, 28 Juli 2007

Strategi mengelola rasa 'iri'

Iri tanda tak mampu! Seringkali orang mengungkapkan hal ini jika ada orang yang iri terhadap keberhasilan orang lain. Misalnya iri melihat rekan kerja yang dipromosikan menjadi supervisor, atau iri melihat teman yang ditugaskan keluar negeri. Nah, apakah anda pernah merasa iri dengan keberhasilan dan kesuksesan orang lain?

Sebenarnya cukup manusiawi kok, kalau anda punya perasaan iri melihat keberuntungan orang lain. Apalagi di tengah kondisi sosial yang penuh kesenjangan seperti saat ini. Lagipula, sebagai manusia normal andapun ingin mengecap keberuntungan seperti yang orang lain rasakan bukan? Tapi hati-hati loh, jangan sampai rasa iri itu menguasai pikiran anda. Kalau terus menerus terpuruk pada perasaan iri, keberuntungan justru akan semakin menjauh dari kehidupan anda. Nah, emang enak?!

Tapi sssst, ternyata rasa iri bisa juga menjadi pemicu motivasi anda untuk maju, dengan catatan anda bisa mengelola perasaan iri itu dengan baik. Menurut Northcote Parkinson penulis buku Getting Along Better With People, ada dua dampak sifat iri. Yang pertama rasa iri bisa membenamkan anda pada perasaan sesal, kecewa, stres, depresi bahkan frustasi. Yang kedua, rasa iri cenderung membangkitkan semangat anda untuk bersaing dengan orang-oang yang berhasil.

Dalam hal ini tentu saja dampak yang pertama nggak perlu dibahas. Karena sudah jelas dampak tersebut menyebabkan kemunduran diri sendiri. Dampak negatif ini akan membuat anda seperti 'pesakitan' yang kehilangan gairah dan semangat hidup. Bagaimana dengan dampak yang kedua? Kalau anda termasuk pengidap rasa iri yang yang positif, ada teknik untuk mengembangkan rasa iri anda untuk menuju sukses. Simak deh:

Kalau anda merasa iri dengan kesuksesan orang lain, baik itu di lingkungan kantor atau dimanapun, fokuskan rasa iri anda pada kelebihan-kelebihannya. Berpikirlah bahwa anda pun bisa memiliki kelebihan tersebut.

Jangan lama-lama memanjakan rasa iri anda. Bangkit dan tersenyumlah lalu akui bahwa orang lain yang membuat anda iri itu memang pantas sukses karena hal-hal positif yang dimilikinya, seperti kerja keras, penuh semangat, cerdas, dan sebagainya. Selanjutnya, atur strategi anda bisa menjadi kompetitor yang sehat.

Jangan sekalipun memupuk rasa iri menjadi 'kebencian'. Yakin deh, walau bagaimanapun anda akan merasa lebih nyaman bersaing dengan perasaan yang positif. Dan cobalah untuk positive thinking bahwa esok andapun akan berhasil seperti dia.

Bersahabatlah dengan orang-orang sukses di lingkungan anda. Asal tau aja, keberhasilan dan kesuksesan seseorang juga dipengaruhi dengan siapa anda bergaul. Kalau anda bergaul dengan orang-orang yang gagal, maka anda akan gagal. Sebaliknya, kalau anda bergaul dengan mereka yang berhasil, anda akan termotivasi untuk berhasil.

Selanjutnya, carilah jalan yang paling rasional untuk mencapai kesuksesan. Jangan pernah sekalipun berpikir untuk meraih sukses dengan jalan pintas. Percaya deh, jika anda bisa mengelola rasa iri dengan positif, rasa iri anda akan berbuah kesuksesan. Nah, kalau anda iri dengan manajer anda, siapa tau besok giliran anda yang jadi manajer. Karena anda sudah mengelola rasa iri anda dengan baik. So, let's do it..!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan harian ini berisi hal-hal yang aku ketahui dan yang terjadi dalam hidupku, ada komentar atau kritik dan saran?